PENCEGAHAN KEKURANGAN GURU DILAKUKAN SEJAK DINI
Pacitan --- Dunia pendidikan memiliki empat
pilar penting yang mendukung prosesnya. Guru, siswa, sarana dan prasarana,
serta kurikulum, adalah keempat pilar yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya.
Untuk urusan guru di Pacitan, misalnya, menurut
Bupati Pacitan Indartato, pada 2014 diperkirakan akan mengalami kekurangan
1.125 orang guru. Dari jumlah tersebut, kebutuhan paling banyak adalah
kebutuhan guru SD. Kekurangan tersebut selain karena banyaknya guru yang
pensiun, juga karena kurangnya guru yang mampu mengampu mata pelajaran.
“Kalau dihitung, jumlah guru di Pacitan ada
9.001 guru. Yang berstatus PNS baru 60 persen,” katanya saat memberi laporan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, sebelum peletakan batu
pertama pembangunan Akademi Komunitas di Pacitan, Minggu (9/9).
Menyikapi hal tersebut, Mendikbud mengajak
semua pihak untuk berpikir dan berperan dalam mencari solusi. Jika ada
kekurangan, kata Menteri Nuh, maka sudah selayaknya ditambah dengan tidak
mengabaikan standar kualitas. Bukan malah mempermasalahkan masalah tersebut.
Dan salah satu upaya pemerintah untuk menjawab persoalan kualitas guru, adalah
dengan melakukan pemetaan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG).
UKG merupakan instrumen pemetaan yang akan
digunakan untuk melihat dimana kelemahan kompetensi para guru yang ada saat
ini, sehingga bisa diperbaiki dengan tepat. “Ibarat sumur, yang kita ukur itu
kedalamannya, kualitas airnya. Dan yang kedua yang kita ukur adalah kemampuan
pompa untuk menyalurkan air sumur tersebut,” jelas mantan Rektor ITS ini.
Jika sumur disamakan dengan kompetensi guru,
maka pompa adalah kemampuan pedagogiknya. Keduanya harus sama-sama berkualitas
baik, untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Dengan alasan tersebut,
hendaknya para guru berlomba untuk memeriksakan kompetensinya. Agar secepat
mungkin bisa diberikan solusinya. Apalagi UKG ini sama sekali tidak berkaitan
dengan tunjangan profesi.
“Kalau siswanya saja setiap hari dites untuk
melihat sejauh mana kemampuannya, gurupun demikian,” katanya. Selain UKG,
pemerintah juga menyiapkan beberapa skenario lain untuk menambah jumlah guru
yang berkualitas. Salah satunya adalah dengan mengasramakan calon guru, untuk
dididik dan dilatih agar mampu menyandang profesi guru. Selain itu, calon guru
tersebut juga disiapkan untuk mengampu dua mata pelajaran sekaligus.
“Ada mata pelajaran mayor, dan ada mata
pelajaran minor,” katanya. Tujuannya, selain untuk mengatasi kekurangan guru,
juga untuk mengatasi kekurangan jam mengajar yang banyak dialami para guru saat
ini. (AR)
Sumber : KEMDIKBUD RI
Post a Comment