0
BERPRESTASI DAN MEMAJUKAN TIK UNTUK PENDIDIKAN, PIMPINAN DAERAH DAPAT PENGHARGAAN

Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, akan menyerahkan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Ki Hajar) kepada enam gubernur dan delapan walikota/bupati yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan. Penghargaan tersebut direncanakan akan diberikan pada Jumat, 9 November, di Plaza Insan Berprestasi Kemdikbud.


Menurut Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Ari Santoso, penghargaan kepada kepala daerah ini diberikan untuk memacu kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk bisa meningkatkan kualitas layanan pendidikan dengan menggunakan TIK.  Karena dari kebijakan dan strategi sampai implementasinya yang terstruktur dengan baik, pelaksana di daerah bisa menjalankan layanan pendidikan berbasis TIK lebih baik lagi.



Penghargaan yang akan diberikan kepada kepala daerah berprestasi ini berupa piagam sebagai tanda penghormatan luar biasa. Pemberian penghargaan akan dilakukan bersamaan dengan pemberian penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (KiHajar) kepada para siswa berprestasi setiap jenjang SD, SMP, dan SMU dari 33 provinsi.



“Kalau pengembangan TIK memaksakan di anggaran, itu sangat sulit karena anggarannya terbatas. Oleh karena itu Pustekkom mendorong daerah dengan memberi award kepada mereka yang mau berusaha sendiri,” kata Ari dalam jumpa pers di Kemdikbud, Kamis (8/11).



Acara penghargaan Anugerah KiHajar rencananya akan dihadiri para pejabat di lingkungan Kemdikbud, Direktur PT. Telekomunikasi Indonesia, dan General Manager Microsoft Indonesia. Mendikbud dalam kesempatan tersebut juga akan meresmikan Kelas Maya Portal Rumah Belajar.



Kelas Maya merupakan dukungan bagi proses pembelajaran yang lebih terintegrasi, baik dari sisi konten maupun proses interaksi antara guru dan murid. “Kita tahu proses belajar mengajar bergantung dari peran guru. Karena terbatasnya jumlah guru maka guru bisa mengadakan kelas maya, dimana murid bisa memilih guru dari mana saja. Dan guru juga bisa mengajar murid dari semua pelosok Indonesia,” tandasnya. (AR/JR)






Post a Comment

 
Top