0
KURIKULUM YANG BAIK BERBUAH PADA PERILAKU SISWA

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar pendidikan Arief Rachman mengatakan, pemerintah harus menargetkan perubahan perilaku yang baik pada peserta didik sebagai tujuan dari perbaikan kurikulum pendidikan nasional yang dilakukan. Kurikulum yang baik, ungkapnya, harus mampu menyeimbangkan aspek akademik dan karakter sehingga mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan.


"Kurikulum apapun itu yang penting bagaimana proses mencerna kurikulumnya, bukan untuk menguasai pelajaran, tetapi menyelesaikan dengan perilaku," ucap Arief di Jakarta, Selasa (2/10/2012) malam.



Arief mengatakan, kurikulum harus bisa membantu siswa dalam mencerna mata pelajaran untuk menumbuhkan sikap saling menghormati, toleransi, harmoni dalam kehidupan yang penuh kedamaian. Oleh karena itu, kepadatan materi harus dikurangi dan guru harus didorong untuk bisa membawakan pelajaran dengan menyenangkan dan lebih hidup .



Dalam konsepnya, Arief mengatakan metode penyampaian materi tersebut sudah lebih mengedepankan aspek jangka panjang dari mulai TK sampai pendidikan menengah.



"Proses afektifnya harus kuat. Jangan cuma hafal rumus, tapi ada percobaannya dan kedisiplinan ilmu. Sehingga belajar itu pun jadi instrumen untuk membentuk watak mereka," tuturnya.



Meski banyak dikatakan bahwa lingkungan di luar sekolah juga memengaruhi watak siswa, Arief tetap mengusulkan pendidikan karakter diselenggarakan di sekolah.



"Pengaruh lingkungan luar memang ada, tapi bagi anak kebanyakan, sekolah adalah sentral pembentukan watak anak. Proses pendidikan di sekolah lebih besar porsinya dalam membina tidak hanya akal tapi hati dan akhlaqnya," tandasnya.


Sumber : KOMPAS
Penulis : Ali Sobri
Editor :
Caroline Damanik



Post a Comment

 
Top