PENDIDIKAN USIA DINI OPTIMALKAN POTENSI ANAK
Alat permainan mendukung stimulasi motorik anak |
Merancang waktu
bermain dengan anak bukanlah hal yang mudah bagi para orangtua yang waktunya
semakin sempit karena kesibukan kerja. Padahal, bermain merupakan bagian dari
perkembangan anak yang tidak bisa
dilepas begitu saja, terutama anak usia dini yang sedang memasuki tahap usia
emas.
Di usia emas (0-3)
tahun anak membutuhkan banyak stimulus agar saraf-safaf di otaknya semakin
berkembang sehingga kecerdasannya bisa optimal. Aktivitas yang tepat di usia
ini akan mendukung perkembangannya kelak.
Beruntung karena kini
sekolah anak usia dini makin banyak sehingga orangtua memiliki pilihan yang
lebih beragam. Namun di sisi lain hal ini menimbulkan tantangan tersendiri
dalam menentukan sekolah terbaik di antara sekian banyak tawaran.
Para pakar
perkembangan anak menuturkan, sekolah yang baik bukan diukur dari bangunan
fisiknya saja tapi juga "kurikulumnya". Hendaknya sekolah tidak
terlalu menekankan pada aspek kognitif saja tapi juga aspek lain seperti
kecerdasan intelektual, emosi, sosial, serta psikomotorik anak.
Karena anak di usia
dini masih memerlukan perkembangan motorik, sebaiknya pilih sekolah yang
menyediakan fasilitas permainan yang sesuai dengan kebutuhan stimulasi anak.
Salah satu sekolah
untuk anak usia dini yang telah berpengalaman lama, KindyROO, bisa menjadi
pilihan. Sekolah yang didirikan 30 tahun lalu oleh Margaret Sasse di Melbourne,
Australia, ini kini telah hadir di Jakarta, yakni di Kemang Square Jakarta
Selatan.
Aktivitas yang
dilakukan anak di KindyROO adalah kegiatan bermain yang terarah yang
disesuaikan dengan kebutuhan anak. "Dengan menstimulasi otak anak di usia
dini bisa membantu kemampuannya dalam menangkap atau menyerap pelajaran lebih
cepat ketika mereka masuk sekolah," kata Paulin, principal di KindyROO
Jakarta.
Kegiatan kelas di
KindyROO dimulai dengan bernyanyi bersama lalu dilanjutkan dengan berbagai
aktivitas menarik di bawah bimbingan para pengajar berpengalaman. “Setiap lagu
yang dinyanyikan, setiap permainan yang dimainkan, setiap aktivitas dirancang
secara khusus untuk memaksimalkan kemampuan anak untuk belajar,” kata Margareth
Sasse, pendiri KindyROO.
Yang menarik selain
mendidik anak, orangtua atau pengasuh anak juga bisa ikut terlibat dalam
aktivitas anak sehingga mereka mendapat pengalaman cara-cara yang tepat untuk
menstimulasi anak di rumah.
Setiap minggunya akan
diberikan tema berbeda untuk menjadi panduan belajar. Demikian juga dengan
permainan musik. Membiasakan anak bermain musik sejak dini dipercaya sangat
penting dampaknya untuk membangun fondasi anak di bidang bahasa, matematika,
ritme, dan juga seni.
Seluruh peralatan
permainan yang tersedia didesain khusus untuk melatih anak melatih keterampilan
motorik kasar, misalnya memanjat, melompat, merangkak, dan sebagainya.
"Susunan dan setting alat permainan di tempat kami juga sering diganti
untuk memberi tantangan baru," kata Paulin.
Aneka kelas
Untuk pendidikan anak
usia dini, KindyROO membuka beberapa kelas mulai dari anak usia 6 minggu hingga
di atas 4 tahun.
Kelas yang tersedia
untuk bayi usia 6 minggu sampai bayi yang sudah siap merangkak disebut kelas
Non-mobile babies ditujukan untuk menstimulasi perkembangan motorik dan
sensorik anak. Di kelas ini orangtua juga bisa menghabiskan waktunya bermain
bersama bayi. Aktivitas utamanya adalah melatih kekuatan, keseimbangan, dan
kesadaran tubuh pada bayi.
“Berbagai macam
permainan positif di sini membuat saya tertantang melatih skill motorik
anak," kata Deasy, ibu dari Sammy (5,5 bulan) yang memasukkan anaknya di
kelas Non-mobile babies.
Kelas selanjutnya
adalah mobile babies bagi bayi-bayi yang sudah mulai merangkak. Aktivitas di
kelas ini ditujukan untuk merangsang panca indera bayi seperti indera
penglihatan dan pendengaran yang akan membantu perkembangan bahasanya.
Kemudian ada kelas
untuk bayi yang sudah bisa berjalan hingga dua tahun. Kegiatan-kegiatan di
kelas ini lebih difokuskan untuk melatih keterampilan tangan sambil membangun
pengenalan bahasa.
Untuk anak yang lebih
besar, usia 2-3 tahun, anak-anak diajak untuk lebih mandiri serta melatih
konsentrasi anak. Anak-anak juga dilatih mendengarkan instruksi dengan baik dan
diperkenalkan konsep kata yang lebih mendalam dari kelas sebelumnya.
Sementara itu untuk
kelas anak usia 3-4 tahun anak diajak belajar mengikuti instruksi yang lebih
rumit, bekerja sama dalam kelompok, dan juga belajar memecahkan masalah.
Terakhir, untuk kelas anak berusia lebih dari 4 tahun, aktivitas yang tersedia
dirancang untuk menstimulasi anak agar tidak mengalami kesulitan dalam belajar
di kemudian hari. (Advetorial) Lusia Kus
Anna.
Sumber : Kompas
Post a Comment