0
MAHASISWA CHINA BACA PUISI BUNG KARNO

Mahasiswi China sedang membacakan "Puisi Bung Karno"
Beijing – An Xiaoshan, mahasiswa Cina membacakan puisi karya Bung Karno berjudul “ Aku Melihat Indonesia”, di Aula Guangxi Normal University, Republik Rakyat China pada Malam Kebudayaan Indonesia, Sabtu (26/05). An Xiaoshan berdiri tenang di atas panggung didampingi seluruh dosen program studi Bahasa Indonesia.



Setiap bait sajak diterjemahkan pembawa acara dalam Bahasa Mandarin. Mendadak suasana gedung yang menampung 5.000 penonton tersebut sunyi senyap dan terpaku, gelegar suara An Xiaoshan membawakan sajak tersebut seperti melarutkan hadirin dalam perjalanan imajiner An Xiaoshan bersama Bung Karno menjelajah Indonesia.


Sesaat selesai sajak dibacakan, hadiran berdiri dan bertepuk tangan dengan durasi yang lama dan terdengar bersahut sahutan teriakan “Hao!” dari para hadirin menggema dari setiap pojok gedung. Perlakuan begitu untuk orang China hanya diberikan pada seseorang yang dianggap sangat mengagumkan dalam membawakan sebuah pentas.



Acara Malam kebudayaan Indonesia diselenggarakan atas kerja sama antara Program Studi Bahasa Indonesia Guangxi Normal University dan HIMIGNU (Himpunan Mahasiswa Indonesia di Guangxi Normal University)  kota Guilin China. Ada 120 orang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di berbagai jurusan di kampus ini.



Di seluruh daratan China terdapat 8 universitas yang memiliki Program Studi Bahasa Indonesia. Lembaga tersebut adalah Peking University (Beida), Beijing Foreign Studies University (Beiwai), Shanghai Foreign Studies University (Shangwai), Guangdong Foreign Studies University (Guangwai), Guangxi University for Nationalities (Guangxi Minzu Daxue), Guangxi Normal University(Guangshida), Yunnan University of Nationalities (Yunnan Minzu Daxue), dan Luoyang College of Foreign Studies.



Total jumlah siswa China yang belajar Bahasa Indonesia kurang lebih 275 orang mahasiswa dengan dosen sebanyak 17 orang. Selain universitas, terdapat pula lembaga kursus Bahasa Indonesia yang menjamur di kota Shenzhen, Nanning, Guangzhou, Guilin, Nanjing dan Shanghai.



Masa depan Bahasa Indonesia di daratan China dipaparkan oleh Cai Chang Zhuo, Wakil Rektor Guangxi Normal University, memiliki prospek yang baik. Tidak sulit mencari 30 orang calon mahasiswa ketika Program Studi Bahasa Indonesia dibuka sejak September 2011.



Investasi China di Indonesia yang sangat besar tentu mendorong banyak orang China untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Menurut Zhuo, Bahasa Indonesia sudah menduduki bahasa nomor satu yang diminati orang China di antara bahasa-bahasa Asia Tenggara lainnya.



Kendala literatur, dosen dan sumber belajar lainnya yang serba terbatas mendorong setiap universitas yang memiliki program studi ini melakukan langkah kreatif dalam memperkaya mahasiswanya. Salah satunya melalui acara Malam Kebudayaan Indonesia yang dilakukan oleh Guangxi Normal University tersebut. (pih)






Post a Comment

 
Top