0
PERSIAPAN MENGHADAPI PENGUMUMAN HASIL UN (UJIAN NASIONAL) TAHUN 2012
“Lulus / Tidak Lulus”


Alhamdulillah.... segala puji bagi Allah SWT senantiasa kita panjatkan salah satunya ucapan syukur kehadirat-Nya karena ujian nasional tingkat SMP tahun 2012 ini telah terselenggara dengan baik, tertib, dan lancar tanpa adanya suatu hambatan yang berarti dalam empat hari ini mulai hari tanggal 23 s/d 26 April 2012.
Pada tahun 2012 ini siswa-siswi SMPN Satu Atap Sungai Karang yang mengikuti UN tingkat SMP sejumlah 10 anak dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 4 anak serta siswi perempuan sebanyak 6 anak. Dikarenakan jumlah peserta UN hanya 10 anak maka pelaksanaan UN SMPN Satu Atap Sungai Karang “menginduk” ke sekolah lain yaitu di SMPN 16 Tebo yang berlokasi di Jln. Padang Lamo di wilayah kecamatan VII Koto ilir, dan saat ini menjadi yang ketiga kalinya UN SMPN Satu Atap Sungai Karang bertempat di SMPN 16 Tebo sejak UN tingkat SMP sejak tahun 2010 yang lalu.



Selama ujian berlangsung seluruh siswa-siswi SMPN Satu Atap Sungai Karang tinggal di rumah warga di sekitar SMPN 16 Tebo, hal ini dilakukan agar peserta UN tidak terlambat dalam setiap harinya, mengingat jauhnya lokasi, faktor transportasi, serta faktor cuaca yang tidak menentu.



Setelah ujian selesai tentu masih ada hal yang ditunggu-tunggu oleh guru maupun peserta UN yaitu pengumuman hasil Ujian Nasional kali ini. Kriteria kelulusan peserta didik UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan oleh Menteri berdasarkan perolehan NA (Nilai Akhir). NA (Nilai Akhir) adalah nilai gabungan antara Nilai S/M (Sekolah/Madrasah) dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M (Sekolah/Madrasah) dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.



Peserta didik SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).



Sebagai seorang guru tentu kita berharap agar anak didik kita nantinya lulus semua (lulus 100%), begitu juga harapan orang tua wali murid, lebih-lebih peserta UN, mereka pasti tidak akan pernah berusaha, berdo’a ataupun berharap untuk tidak lulus. Akan tetapi pengumuman kelulusan nanti akan tetap dengan dua hasil yaitu lulus / tidak lulus, oleh karena itu dari seluruh kita baik sebagai guru, orang tua maupun masyarakat hendaknya kita bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam “mengendalikan emosi” anak-anak kita yang kebetulan pada tahun ini menjadi peserta UN tahun 2012 hendaknya mempersiapkan mental positif dalam menyikapi apapun hasil yang akan kita ketahui bersama nantinya. Jelas mereka yang menjadi peserta UN kali inilah yang paling merasakan “tekanan batin” dalam masa-masa menunggu pengumuman hasil kelulusan mereka tahun ini, sebagian ada yang biasa-biasa saja, namun sebagian yang lain merasakan cemas, kwatir, takut dan sebagainya.



Oleh karena itulah, persiapan mental anak diperlukan bukan hanya ketika menghadapi UN saja melainkan masih ada fase persiapan mental selanjutnya yaitu mereka siap menerima apapun hasil kelulusannya yang nota bene sebagai ketentuan final dari hasil pembelajaran yang telah mereka tempuh selama tiga tahun ini. Bagi siswa yang lulus tanpa persiapan mental yang baik pun tentu mereka akan lega, senang, bangga ataupun puas dan kemudian mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun bagi siswa yang belum bahkan tidak siap dalam menerima hasil pengumuman yang berarti bahwa mereka tidak lulus, maka sebagian dari mereka akan mengalami depresi hingga putus asa yang tentu mengarah kepada hal-hal negatif bagi mereka, dan hal inilah yang tidak kita inginkan terjadi pada mereka.



Beberapa hal yang dapat membantu mereka untuk siap menerima apapun hasil kelulusan mereka dengan lapang dada di antaranya:

1.     Menyakinkan pada mereka bahwa do’a dan usaha mereka telah maksimal dalam mempersiapkan segala kemampuan akademiknya baik dari peserta didik, pihak sekolah, maupun orang tua wali murid hingga mereka dapat mengikuti UN dengan baik. Itu artinya secara lahir & bathin mereka telah siap mengikuti ujian nasional, dan tentu apapun hasilnya adalah yang terbaik bagi mereka, jadi apapun hasilnya mereka tidak perlu depresi ataupun menyesal.

2.     Menjelaskan bahwa masih ada alternatif (opsi) lain yang dapat dilakukan mereka jika tidak lulus UN tahun ini, yaitu dengan mengulang ujian nasional tahun depan atau dengan mengikuti Ujian Persamaan  (Ujian Kesetaraan) berijazah Negara pada tahun 2012 ini. Bagi yang tidak lulus SD/Sederajad dapat mengikuti Ujian Paket A (Setara SD), bagi yang tidak lulus tingkat SMP/Sederajad dapat mengikuti Ujian Paket B (Setara SMP), dan bagi mereka yang tidak lulus SMA/Sederajad dapat mengikuti Ujian Paket C (Setara SMA). Dan ijazah persamaan ini tetap dapat mereka pakai untuk melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi, jadi tidak ada alasan untuk berputus asa.

3.     Memotivasi mereka dengan cerita-cerita inspiratif bahwa ketidak lulusan pada UN bukanlah segala-galanya dalam menentukan kesuksesan mereka pada masa-masa mendatang, justru dari sebuah kegagalan mereka mendapatkan pelajaran dan hikmah suatu pada suatu saat nanti serta dapat menjadi sarana introspeksi dan evaluasi diri hingga menjadikan sebuah spirit (semangat) baru bagi mereka; lebih rajin & serius dalam belajar, memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan yang terpenting menguji ketahanan jiwa serta melatih kedewasaan berpikir mereka dalam menghadapi situasi yang sulit dan kurang menyenangkan menjadi sebuah “jembatan kesuksesan”.  

4.     Mengajak mereka untuk lebih mendalami agama serta mengimplementasikan ajaran-ajaran agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara nyata. Hal ini akan berdampak positif khususnya dalam hal peningkatan kualitas spiritual mereka yang akan mempengaruhi paradigma berpikir mereka khusunya akan adanya penerimaan total terhadap hal-hal yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagi yang beragama Islam saat senang kita bersyukur dan saat sedih kita bersabar. Kestabilan serta keseimbangan antara pikiran dan hati adalah indikatornya. Selanjutnya tetap optimis, apapun yang terjadi saat ini telah ditentukan oleh Allah SWT dan insya ALLAH dengan jalan inilah mereka akan sampai pada kualitas terbaik hidup mereka suatu saat nanti.

  

Selain hal-hal tersebut di atas, saya yakin di antara rekan-rekan pembaca yang budiman masih ada hal-hal positif lain yang dapat membantu dalam mempersiapkan mental dan psikologis anak-anak didik kita agar mereka siap menerima apapun pengumuman hasil ujian nasional tahun ini yang terdiri dari dua hal pada mereka yaitu lulus / tidak lulus (baca: tidak putus asa). djsn



Post a Comment

 
Top