0
“GURU SEBAGAI AKTIVATOR SISWA”: SEKRETARIS DINAS DIKBUDPORA TEBO

Ilyas, M.Pd mengajak peserta bersama-sama bernyanyi
Dalam acara tatap muka antara KADIS DIKBUDPORA Kabupaten Tebo Drs. Lukman beserta SEKDIN DIKBUDPORA Kabupaten Tebo Ilyas, M.Pd dengan seluruh pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru yang berada di lingkungan kecamatan VII Koto Ilir, acara ini diadakah utamanya sebagai wahana silaturahmi keluarga besar DIKBUDPORA Kabupaten Tebo khususnya yang bertugas di wilayah Kecamatan VII Koto Ilir sekaligus mendengarkan pengarahan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi pegawai, setelah sambutan dan pengarahan pada sesi pertama oleh Bapak Drs. Lukman usai, kemudian dilanjutkan dengan sambutan sesi kedua oleh Bapak Ilyas M.Pd sebagai Sekretaris Dinas DIKBUDPORA saat ini.


Saat mengawali sambutannya, beliau langsung mengajak seluruh hadirin untuk berdiri bersama-sama untuk menganalogikan bahwa rendah diri itu tidak baik bagi kita, dalam keadaan masih berdiri seluruh hadirin diajak menyanyikan satu lagu “enjoy” secara bersama-sama, beliau memandu dengan menyanyikan lagu tempo dulu yang berjudul Cubit-cubitan karya Koes Plus. Hal ini membuat para peserta lebih bersemangat.

Banyak hal inspiratif yang beliau paparkan di antaranya guru tidak boleh lagi menerapkan teknik mengajar “tiga setengah tiga setengah” yang berarti 3,5 abad kita dijajah Belanda dan 3,5 tahun kita dijajah Jepang yang tentunya identik dengan kekerasan dan hukuman, teknik pengajaran peninggalan kolonial yang cenderung marah, banyak menyalahkan dan identik dengan hukuman ternyata tidak efektif, selanjutnya beliau memaparkan tentang teknik mengajar yang efektif bagi seorang guru yaitu teknik pengajaran dengan konsep R2 ( Rohman dan Rohim) atau kasih sayang, selanjutnya beliau pun memberikan contoh ketika ada anak yang salah dalam menjawab pertanyaan guru, anak tersebut tidak dipersalahkan atau malah dihukum (punishment), melainkan diberikan kata-kata seperti : guru bilang ke siswa seperti “kamu siswa yang hebat atau luar biasa...!!” dan beri nilai 10 pada lembar jawabannya lalu tambahkan tanda kurang setelahnya, hal ini sebagai pemicu terbukanya sel-sel otak positif siswa dalam menerima pelajaran dengan tanpa tekanan negatif tapi dengan dorongan positif. Intinya guru harus menjadi aktivator siswa. Pada akhir sambutan, beliau membacakan do’a dan diamini oleh seluruh peserta,

Masih banyak pengarahan positif dari beliau yang belum bisa saya posting pada kesempatan kali ini, insya Allah pada kesempatan lain akan saya posting pengarahan dari Bapak Drs. Lukman (KADIS DIKBUDPORA Kabupaten Tebo) dan juga pengarahan positif dari Bapak Ilyas, M.Pd (SEKDIN DIKBUDPORA Kabupaten Tebo) saat tatap muka bersama dengan pengawas, kepala sekolah dan guru sekecamatan VII Koto Ilir kemarin, tentunya dengan tujuan utama agar kita semua khususnya guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang seefektif mungkin. (djsn)

Post a Comment

 
Top