HARI BUKU DAN HAK CIPTA SEDUNIA
Tanggal 23 April menjadi hari yang dipilih secara simbolik untuk merayakan dunia literatur. Pada 23 April 1616, Cervantes, Shakespeare, dan Inca Garcilaso de la Vega telah wafat. Sementara Maurice Druon, K. Laxness, Vladimir Nabokov, Josep Pla, dan Manuel Mejía Vallejo lahir pada tanggal sama.
United Nations Educational, Scientific, dan Cultural Organization (UNESCO) menggunakan hari ini sebagai peringatan untuk buku dan penulis. Organisasi PBB untuk budaya dan pendidikan ini mengajak para pemuda agar gemar membaca untuk memberi kontribusi bagi pergerakkan sosial dan budaya.
Ide perayaan ini berawal dari Catalonia, Spanyol. Orang di daerah ini memiliki tradisi memberikan mawar sebagai hadiah ketika Anda membeli buku.
Tahun ini juga merayakan ulangtahun ke-80 dari Index Translationum. Bibliografi internasional buku terjemahan ini menjadi cara unik untuk mengawasi jalur penerjemahan di dunia. UNESCO akan menggelar debat pada hari ini untuk mempertemukan peneliti, pakar penerjemah, ahli pemasaran buku, dan pengguna Index Translationum. Tema peringatan tahun ini mengambil tema Buku dan Terjemahan.
"Menerjemahkan menjadi prinsip penggerak perbedaan kreatif kita yang memperkaya setiap bahasa melalui kontak dengan bahasa lain," ujar Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova pada laman Unesco.org.
Versi Digital
Buku kini berkembang dalam bentuk digital yang tersebar lebih luas. Perpustakaan Digital Dunia menyimpan dokumentasi mengenai Indonesia sebanyak 33 buah, terdiri dari foto dan naskah tua. Materi ini memperlihatkan kondisi Indonesia sejak 1800. Dokumentasi yang menunjukkan banjir di Jawa (A Flood on Java) hingga Gunung Semeru (The Volcano Smeroe) ini dapat diakses secara digital.
Buku kuno milik suku Batak, Sumatera Utara juga masih disimpan oleh Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies (Institut Studi Asia Tenggara dan Karibia Kerajaan Belanda). Naskah kuno yang terbuat dari kulit kayu ini berjudul Pustaha.
Isi naskah yang ditulis dalam aksara Batak ini menuliskan mantra yang hanya bisa digunakan pemimpin spiritual Batak dan muridnya. Pustaha disebut sebagai pelindung melawan kejahatan. Sayang, naskah bernilai sejarah ini masih bermarkas di Leiden, Belanda.
Perpustakaan digital yang dapat "mengawetkan" buku tua dan melancarkan penjualan perangkat dengan fitur yang mendukung e-book. Bahkan, Sony pekan lalu meluncurkan katalog buku digital Sony Ebook Reader Library.
Format ini pun menyimpan masalah. Laman Which.co.uk menunjuk Amazon menghindari pajak dengan e-book. Sejak 2006, perusahaan ini memindahkan hak kepemilikan bisnis perusahaannya di Inggris ke Luxembourg, Eropa. Tujuannya untuk mendapatkan pajak hanya 3 persen untuk penjualan e-book. Kebijakan Amazon ini berlangsung hingga 2015.
Strategi ini dapat memenangkan Amazon dalam persaingan e-book. Perusahaan ini dilaporkan memegang 90 persen pangsa pasar e-book dengan harga rendah yang sulit ditandingi retail lain.
Apple menggunakan strategi menandingi Amazon. Langkah ini malah mendapat respon gugatan Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Apple dituduh berkolusi dengan penerbit untuk menaikan harga e-book.
Gugatan ini ditampik Apple dengan menyebut Amazon melakukan monopoli untuk menekan penerbit. Menurut Apple seperti dikutip dari Mactrast.com, penerbit dapat menentukan harga iBookstore. Persaingan harga menjadi problem dalam pemasaran buku versi digital.
Menurut UNESCO, kesuksesan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia ini bergantung kepada dukungan semua pihak yang terlibat. Penulis, penerbit, pengajar, pengelola perpustakaan publik dan institusi, LSM kemanusiaan, serta media massa.(np)
Sumber : Viva News
SELAMAT HARI BUKU SEDUNIA
Oleh: Donny Mandala Putra
Pepatah mengatakan, buku adalah jendela dunia. Lewat buku, kita bisa mengetahui berbagai hal. Tapi, tahu nggak sih, kapan hari buku sedunia itu diperingati? Tanggal 23 April 2012 adalah peringatan hari buku sedunia atau Word Book Day. Tapi sayangnya, banyak yang belum tahu tentang hal ini.
Peringatan hari buku sedunia ini sebenarnya adalah sebagai simbolik untuk dunia sastra. Kenapa? Karena pada tanggal ini, penulis terkenal seperti Cervantes, Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega, meninggal dunia ditanggal yang sama pada 23 April pada tahun 1616. Selain itu, tanggal 23 April juga merupakan tanggal lahir dan meninggalnya penulis terkemuka lainnya seperti Maurice Druon, K. Laxness, Vladimir Nabokov, Josep Pla dan Manuel Meijia Vallejo.
Pemilihan tanggal tersebut merupakan pilihan dari, Unesco. Guna mendorong setiap orang (kaum muda khususnya) untuk menemukan kesenangan dalam membaca, dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pengarang-pengarang besar yang telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan sosial dan kultural umat. Maka, tanggal 23 April dipilih sebagai peringatan Hari Buku.
Nah, berikut adalah beberapa tempat yang tepat bagi pecinta buku di dunia.
1. Wigtown, Skotlandia
Terletak di barat daya Skotlandia, kota kecil Wigtown merupakan kota buku nasional di Skotlandia. Diresmikan pada tahun 1998, lebih dari 20 toko buku berjejer di sini. Berbagai jenis buku bisa ditemukan di sini. Sepertinya, mustahil pulang dengan tangan kosong dari sini. Kota ini memiliki festival musim semi khusus bagi para pecinta buku, yaitu Wigtown Spring Book Weekend yang akan digelar 5-6 Mei 2012.
2. Hay-on-Wye, Inggris
Desa kecil di Powny, Wales, Inggris, memiliki nama yang unik, yakni Hay-on-Wye. Namanya yang unik sering diartikan sebagai Kota Buku. Kota ini menjadi surganya para pecinta buku. Karena, terdapat lebih dari 30 toko yang menjual berbagai jenis buku. Buku yang sulit ditemukan, bisa ditemui di sini. Hay-on-Wye juga memiliki festival buku yang bernama Hay Festival, yang berlangsung dari 31 Mei sampai 10 Juni 2012.
3. Bredevoort, Belanda
Di Aalten, Belanda barat, sebuah kota bernama Bredevoort mengklaim diri sebagai Kota Buku. Hanya dengan 1.600 orang penduduk, kota ini memiliki lebih dari 20 toko buku. Disini, kamu dapat memilih beberapa buku dan membaca buku di taman kota yang tenang dan asri, ditemani danau yang tenang dan hijaunya rerumputan, wow.
4. Redu, Belgia
Kota Redu di Belgia adalah Kota Buku pertama di Eropa. Hampir sama dengan Hay-on-Wye, kota ini memiliki lebih dari 20 toko buku. Berdiri sejak tahun 1984, kota ini memiliki 23 toko buku. Sebuah toko buku di sini bisa berisi lebih dari 20.000 buku. Tapi, nggak semuanya merupakan buku baru, lho. Toko-toko di sini juga menjual buku bekas yang ternyata diminati banyak orang. Penikmat buku di Redu tidak hanya berasal dari Benua Eropa namun juga dari Asia dan Amerika.
5. Jinbocho, Jepang
Kawasan di Chiyoda, Tokyo yang bernama Jinbocho merupakan pusatnya toko buku. Bukan hanya toko buku, kawasan ini juga jadi pusat percetakan buku, toko seni dan toko antik. Kelompok pecinta buku dan sastra pun memiliki base-camp di sini. Datang dan nikmati atmosfer kental ilmu di sini.
Sumber: http://remaja.suaramerdeka.com
Post a Comment