Sesuai
dengan fokus bidang kajian yang dipelajari dan hakikat masalahnya, maka ilmu
kesehatan dalam perkembangannya dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Ilmu
kesehatan pribadi (personal health) yang fokus bidang kajiannya adalah orang
per orang (pribadi).
2.
Ilmu
kesehatan masyarakat (public health) yang fokus bidang kajiannya adalah
kelompok manusia dalam masyarakat.
Kedua
sifat keilmuan ini akhirnya masing-masing berkembang menjadi cabang ilmu
sendiri.
1. Ilmu kesehatan
pribadi
Pada
tataran perkembangan berikutnya, ilmu kesehatan pribadi berkembang menjadi
cabang-cabang ilmu yang mempelajari bagian-bagian yang lebih spesifik dan
detail. Ilmu kesehatan pribadi berurusan dengan masalah klinis pribadi yang
mengalami gangguan kesehatan, maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk
menanganinya. Pada tataran selanjutnya, perkembangan ilmu kesehatan pribadi
tidak dapat terlepas dari sumbangan ilmu-ilmu dasar seperti:
1.
Ilmu faal atau
fisiologi
adalah ilmu yang mengkaji fungsi tubuh pada keadaan normal. Fisiologi sebagai
ilmu berperan menjelaskan mengapa tubuh melakukan suatu aktivitas dan bagaimana
mekanisme aktivitas tersebut. Sebagai contoh: mengapa kita perlu bernafas?
Bagaimana mekanisme pengambilan gas oksigen? Bagaimana pengangkutan gas oksigen?
Bagaimana akhirnya oksigen digunakan oleh tubuh? Ilmu faal berperan penting
untuk memahami fenomena (gejala) yang terjadi pada kondisi tubuh normal,
sebelum menjelaskan adanya anomali (penyimpangan). Sebagai contoh, untuk
mempelajari timbulnya penyakit kencing manis (diabetes melitus) yang ditandai
dengan kadar gula darah tinggi, maka harus diketahui lebih dahulu mekanisme pemeliharaan
kadar gula darah secara normal.
2.
Anatomi yaitu ilmu yang
mempelajari tentang struktur tubuh. Anatomi berperan membantu menjelaskan suatu
mekanisme dalam tubuh. Dengan demikian, fisiologi memiliki kaitan sangat erat
dengan anatomi bahkan kerapkali dikaitkan menjadi satu istilah yaitu anatomi
fisiologi.
3.
Patologi yaitu ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan timbulnya penyakit. yang
berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan
fungsi atau keadaan bagian tubuh.
Pada
awal perkembangannya ilmu faal mempelajari atau mengkaji aktivitas tubuh secara
keseluruhan, dengan demikian bidang kajiannya sangat luas. Pada tataran
berikutnya, maka ilmu faal berkembang menjadi cabang-cabang ilmu faal yang
mempelajari bagian-bagian tubuh secara lebih spesifik dan mendetail. Hal ini dapat
dipahami karena jika diuraikan, maka tubuh manusia terdiri dari berbagai
alat-alat tubuh. Alat-alat tubuh yang memiliki peran dan fungsi yang sejenis
membentuk suatu sistem organ. Sebagai contoh: jantung, cairan darah, dan
pembuluh darah bersatu membentuk sistem peredaran darah.
Berdasarkan
tingkatan organisasi penyusun tubuh kita, maka pada tingkat sistem organ muncul
cabang-cabang ilmu faal antara lain: endokrinologi, neurologi, digesti,
respirasi, sirkulasi, ekskresi,reproduksi. Di tingkat organ, muncul
cabang-cabang ilmu faal antara lain: pulmonologi, dermatologi, kardiologi,
oftalmologi, osteologi, gastroenterologi. Alat-alat tubuh jika diuraikan lagi
tersusun atas jaringan dan selsel. Pada hakekatnya, jika seluruh sel-sel
penyusun tubuh dapat berfungsi secara normal atau dalam kondisi homeostasis,
maka tubuh akan menjadi sehat.
Homeostasis
W.B. Cannon (bangsa Amerika) menamakan kondisi tubuh yang seimbang, dan serasi
sebagai homeostasis. Kondisi tersebut pada hakekatnya merupakan perwujudan kondisi
lingkungan internal yang stabil, dinamis, serasi dan seimbang. Oleh karena itu,
aktivitas kehidupan walaupun bervariasi mempunyai satu tujuan yaitu menuju ke
kondisi lingkungan internal yang konstan (steady internal state) atau disebut
homeostasis.
Homeostasis
merupakan perwujudan keseimbangan antara zat yang masuk dengan zat yang
dibutuhkan dan zat yang dibuang. Untuk mencapai kondisi homeostasis diperlukan
mekanisme pengaturan (regulasi) dari semua sistem dalam tubuh. Mekanisme
regulasi meliputi feedback positif dan negatif. Feedback positif jika umpan
balik memacu, sebaliknya feedback negatif jika umpan balik menghambat.
2. Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu
kesehatan masyarakat berkaitan dengan gangguan kesehatan pada kelompok
masyarakat. Demikian halnya dengan ilmu kesehatan masyarakat, karena bidang
kajian ilmu kesehatan masyarakat sangat luas, maka pada tataran berikutnya berkembang
lebih spesifik menjadi cabang ilmu kesehatan seperti:
1.
Higiene
adalah usaha perorangan agar tercapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
2.
Ilmu
kesehatan lingkungan atau disebut sanitasi lingkungan merupakan ilmu kesehatan
yang mempelajari semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan
kesehatan.
3.
Ilmu
kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan masyarakat pada suatu masyarakat
pekerja dan lingkungannya yang bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja
dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut melalui usaha-usaha promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan
kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja.
Oleh
sebab itu, sifat dari Ilmu kesehatan masyarakat lebih ditekankan pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan kelompok masyarakat yang bermukim di
suatu wilayah, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja. Oleh karena sifat ilmu
kesehatan masyarakat yang berurusan dengan gangguan kesehatan pada masyarakat,
di mana masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas, maka penanganannya harus
secara multisektor dan multidisiplin. Profesi dokter saja belum cukup untuk
menangani masalah kesehatan masyarakat.
Penanganan
kesehatan masyarakat tidak cukup dengan upaya terapi para penderita saja, karena apabila setelah mereka sembuh akan
kembali ke masyarakat. Oleh karena itu, terapi penderita gangguan kesehatan masyarakat
tidak saja ditujukan kepada penderitanya saja, tetapi seluruh masyarakat
tersebut. Masalah kesehatan masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja,
melainkan aspek-aspek terkait yang lain, seperti ekonomi, sosial-budaya,
pendidikan, kependudukan, dan politik.
Oleh
sebab itu, penanganan atau perbaikan kesehatan sebagai upaya terapi tidak hanya
diarahkan kepada gangguan kesehatan saja, melainkan juga ke arah bidang-bidang yang
lain. Misalnya, penyakit gizi kekurangan kalori dan protein (KKP) pada
anak-anak balita, tidak cukup dengan hanya pemberian makanan tambahan saja
(PMT), tetapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga, peningkatan
pengetahuan, dan pola hidup sehat. Dengan demikian, bidang kajian ilmu
kesehatan sangat luas. Oleh karena itu, pada buku ini akan dibahas
beberapatopik penting dari ilmu kesehatan.
Post a Comment