UN DIHAPUS ATAU TIDAK? TUNGGU KONVENSI NASIONAL
Jakarta, Kompas.com — Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan akan menggelar sebuah konvensi nasional pada September nanti
untuk membicarakan masalah-masalah di bidang pendidikan. Ujian nasional (UN)
menjadi salah satu agenda yang akan dibahas dalam konvensi tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad
Nuh mengatakan bahwa pro dan kontra yang muncul terkait masalah pendidikan,
terutama UN, hanya menghabiskan energi. Sementara solusi yang baik untuk
masalah tersebut tidak pernah tercetus sehingga nyaris setiap tahun isu sama
terus bergulir.
"Kita selalu saja kalau masuk bulan
Maret atau April, ramai masalah UN. Ini sejak 2009 hingga saat ini. Walaupun
rujukan dan PP-nya ada, masih banyak yang punya pendapat sendiri," kata
Nuh saat konferesi pers seusai upacara Hari Pendidikan Nasional di Plaza Gedung
A, Kemdikbud, Jakarta, Kamis (2/5/2013)."Saat bertemu dengan PGRI, saya
eksplisit menyampaikan bahwa kalau terus ada kontroversi, kita akan kehilangan
energi cukup tinggi," katanya.
Nantinya, konvensi ini akan mengundang tokoh
dari berbagai pihak yang memang peduli pada pendidikan. Baik yang pro maupun
yang kerap kali melontarkan kritikan pedas kepada pemerintah terkait kebijakan
pendidikan akan disatukan melalui konvensi ini sehingga akan muncul titik temu.
"Konvensi ini dilakukan agar ada
kesepakatan nasional. Ini supaya kita tidak terjebak pada pro-kontra yang
energinya tidak sedikit," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya konvensi ini dapat
ditemukan jalan tengah terbaik untuk masalah-masalah pendidikan yang kerap
menjadi sorotan. Saat ini, pihaknya akan melakukan analisis kondisi pendidikan
yang ada dan mengambil pilihan yang tepat untuk narasumber.
"Daripada menguras energi, ayo kita
duduk bareng selesaikan bersama," tuturnya.
Post a Comment