UN 2013, VARIASI SOAL BERTAMBAH PENGAWASAN MENINGKAT
Jakarta --- Dalam
Ujian Nasional (UN) tahun 2013 dipastikan setiap siswa akan mengerjakan paket
soal yang berbeda. Karena dalam satu ruang ujian disiapkan 20 paket soal yang
ditandai dengan barcode, tidak seperti tahun lalu yang hanya menggunakan lima
variasi soal. Tujuannya, agar siswa lebih konsentrasi dalam mengerjakan soal
ujiannya, daripada harus mencoba melakukan kecurangan selama ujian berlangsung.
Hal tersebut
dikemukakan oleh Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) M. Aman
Wirakartakusumah, Kamis (7/3), di Jakarta. “Dalam bahasa positifnya, tujuan
variasi soal adalah untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
mengerjakan soalnya masing-masing,” tuturnya.
Variasi soal ini
selain bertujuan untuk mengecilkan kemungkinan siswa melirik jawaban teman di
sebelahnya, juga menutup kemungkinan oknum tertentu yang mungkin akan melakukan
kecurangan selama ujian berlangsung. “Kalau dulu siswa disuruh bawa telepon
seluler saat ujian agar mudah mentransfer jawaban yang dianggap sebagai kunci,
sekarang kita tutup kemungkinan kecurangan disitu,” kata Aman.
Tak hanya dalam
pelaksanaan, Aman menjelaskan, fungsi pengawasan di percetakan dan saat distribusi
soal pun diperketat. Baik distribusi dari percetakan ke titik akhir, maupun
dari lokasi ujian ke lokasi pemindaian. Kemdikbud dan BSNP menggandeng pihak
kepolisian untuk melakukan pengawalan dalam proses pencetakan soal dan
distribusi soal ke titik terakhir, yaitu satuan pendidikan. “Setelah diserahkan
ke kepala sekolah, maka polisi tidak lagi bertanggung jawab atas ujian. Semua
proses ujian berada di bawah tanggung jawab kepala sekolah,” jelasnya.
Demikian pula dengan
pengawas ujian, tidak hanya terdiri dari pengawas ruang saja, tapi juga
pengawas dari perguruan tinggi ikut terjun mengawasi jalannya ujian. Aman
menuturkan, kalau dulu ada peraturan bahwa selain pengawas ruang tidak boleh
masuk ke ruang ujian, maka sekarang diperluas bahwa selain pengawas UN dilarang
masuk ruang kelas. “Kalau dulu pengawas dari perguruan tinggi tidak bisa
menangkap basah jika ada pengawas yang tertidur atau merokok karena tidak boleh
masuk kelas, sekarang jika terjadi hal seperti itu pengawas dari perguruan
tinggi bisa mencatat nama pengawas tersebut dan melaporkannya,” terangnya.
Apabila terbukti
terjadi kecurangan dalam UN 2013 ini, kata Aman, tidak hanya peserta UN saja
yang mendapat sanksi, pengawasnya pun akan mendapatkan sanksi. Mulai dari
sanksi ringan, sedang, hingga berat. (AR)
Post a Comment