0
MENDIKBUD: SIAPKAN "KARPET MERAH" BAGI SISWA MISKIN BERPRESTASI

Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengungkapkan adanya pergeseran yang harus dilakukan dalam dunia pendidikan tinggi. Jika selama ini tingkat kemuliaan sebuah perguruan tinggi terletak pada banyaknya mahasiswa yang mampu secara ekonomi, maka sekarang dilihat dari berapa banyak siswa miskin yang belajar di kampus tersebut.

"Dalam bahasa kasarnya, sudah saatnya kita gelar karpet merah untuk adik-adik kita itu bisa masuk perguruan tinggi," kata Mendikbud usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Chairul Tanjung Foundation dengan 16 rektor PTN, di Graha Utama Kemdikbud, Selasa (19/3).

Mendikbud mengatakan, Bidikmisi menjadi salah satu cara untuk membawa masyarakat miskin untuk mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, program ini untuk membeli masa depan dengan harga sekarang. Dari program ini diharapkan pemerintah dan negara hadir di tengah-tengah keluarga yang kehidupan ekonominya kurang. Ada tiga alasan mengapa Bidikmisi harus dijalankan. Pertama, alasan politik Undang-Undang. "Kalau PTN tidak melaksanakan, berarti melanggar perintah undang-undang", kata Mendikbud.

Kedua, alasan tanggung jawab moral. Apa yang bisa dilakukan negara untuk masyarakat yang sudah lama tidak merasakan kebahagiaan. Dan ketiga, kata Mendikbud, adalah alasan keagamaan."Kalau membiarkan kemiskinan merajalela, dosa hukumnya," kata Mendikbud.

Untuk tahun ini, ada 350 ribu bangku perguruan tinggi disiapkan. Dan 20 persen minimal dari kuota tersebut berasal dari jalur Bidikmisi. "Berarti ada 70 ribu kuota bidikmisi," tandasnya. (AR)


Post a Comment

 
Top